(FF Oneshoot) A Beautiful Illness

A beautiful illness || Author: Shin Hanna | @Hannayunisty ||Cast(s): Kim Myungsoo, Bae Suzy, Park Jiyeon, etc || Length: Oneshoot || Genre: Sad, Angst, Hurt || Rating: PG-15

Summary :  Kenapa kita saling tertarik satu sama lain, kau dan aku merupakan kesalahan yang pasti. Jika kita bertemu lebih awal mungkin cinta kita tak bisa dihentikan (2PM – Masquerade)

DISCLAIMER : fanfiction is made by me and this story is from some lyrics and also my imagination. This story is 100 % mine.

– Hannayunisty Fanfiction –

– A Beautiful Illness –

Listen, your image keeps running in my head round and round

All day long comes around

All the different memories appear like a movie

-Love-

This is our secret

I can’t escape from the reality

In my imagination, i’m taking off the mask

And on your lips, i’m kissin you girl

(2PM – Masquerade)

Author POV

“Tak bisakah kau mengerti sedikit perasaanku ?” Suzy mendongakkan kepalanya begitu kata kata yang terdengar menyakitkan berdentum digendang telinganya. Dengan cepat ia mereflekskan lehernya menatap lelaki yang berdiri tegak dihadapannya.

“Aku rasa ini sudah jalan yang terbaik.” ujar Suzy merasa ragu dengan ucapannya sendiri.

“Baiklah, jika itu membuatmu bahagia. Aku melakukan semuanya untukmu walau bagiku itu sangat merugikan.” Myungsoo kembali mengatakan kata – kata yang masih sama sama menyakitkan untuk didengar Suzy.

“Baiklah, tolong bahagiakan Jiyeon eonni untukku” Tegas Suzy menuntut. Dengan rasa bimbang Suzy
mencoba mengalahkan rasa ketidaknyamanannya saat ini.

“Oke, aku akan mencobanya semampuku” Jawab Myungsoo tanpa tahu apakah kata – kata yang ia ucapkan akan benar-benar dilakukannya atau tidak.

“Oppa tahu kan dia sudah mencintaimu dari dulu”

“Aku hanya akan mencintaimu dan pasti kau sudah tau hal itu. Bukankah itu hal yang ironis, Suzy? Jika kau memintaku untuk berhenti mencintaimu mungkin tak bisa. Tapi kalau kau bahagia dengan cara itu aku akan mencoba. Dan semoga usahaku ini bisa berhasil agar kau bisa bahagia” Myungsoo menundukkan kepalanya mengutarakan segala yang ada dihatinya saat ini.

“Gomawo” lirih Suzy. dengan dalam ia menundukkan kepalanya mencoba menyembunyikan tangis getirnya dari lelaki dihadapannya karena tidak mau dianggap rapuh meski ia tahu dengan sendirinya hati kecilnya akan retak karena hatinya sudah begitu rapuh.

“Gwenchana?”

“Suzy~ah.. aku mohon kau jujur padaku, ” Myungsoo mengulurkan tangannya ke tangan Suzy dan menggenggamnya dengan erat, mencoba menyalurkan kekuatan kepada Suzy agar tetap bertahan.

“Ne, aku menangis karena terharu karena akhirnya kau mau membahagiakannya oppa”

“Oppa, dia gadis yang baik. Aku mengenalnya sejak kecil dan dia dari dulu hanya mencintaimu. Ya, mencintaimu dengan tulus.” Lanjut Suzy mencoba mengutarakan pernyataan yang membuatnya rapuh.

“Iya, kau sudah menceritakan hal itu berkali-kali. Mungkin sudah saatnya aku mengikuti saranmu yang bodoh itu.” Myungsoo menjawab dengan seringaian khas dari bibirnya. Tampak sekali dia kesal dengan semuanya dengan takdir, dimana takdir tersebut begitu mudahnya mempermainkan hatinya dan hati gadis kesayangannya.

“Maafkan aku.. aku benar benar bukan gadis yang baik untukmu. Dia adalah seorang gadis yang baik hati dan ceria, mungkin kau akan mudah menyukainya karena kepribadiannya yang baik itu. Jangan kahawatirkan aku oppa. Jika kalian hidup bahagia aku juga turut bahagia.” Suzy sekali lagi mencoba menguatkan dirinya sendiri di depan lelaki itu. Myungsoo terlihat menggangguk mencoba menerima perkataan yang keluar dari mulut gadis cantik itu.

 

Suzy POV

Aku menyayanginya, dia sudah seperti eonni yang sayang dengan dongsaengnya. Apa aku salah jika merelakan seseorang yang kucintai untuk eonniku? Jika mereka bahagia sudah pasti aku bahagia. Tapi kenapa ini begitu sakit. Sakitnya tak pernah kurasakan sebelumnya, sangat menyesakkan. Melebihi rasa sesak asmaku jika kambuh. Apa aku masih belum terbiasa dengan sakitku kali ini? Apa ada obat yang bisa mengobati sakitku ini? Tuhan, aku sungguh ikhlas dengan ini, jadi kumohon agar sakit ini tak terasa lagi ditubuhku. Biasakan aku untuk sakit yang baru ku alami ini.

I hate seeing myself break down
I have nowhere to depend on now. Because you are not around any longer

(Sistar19 – Gone Not Around Any Longer)

 

“Suzy~ah …..”

“Kau tahu? Tadi Myungsoo oppa akhirnya menerimaku, ah aku benar-benar bahagia. Sungguh selama ini aku tak pernah merasakan bahagia yang seperti ini. Akhirnya Tuhan mengabulkan permintaanku yang telah kupinta dari dulu. Kau pasti juga senang kan, saengi?” Jiyeon eonni tiba-tiba masuk ke kamarku dengan wajah cerianya, dia gadis yang ceria tapi aku tak pernah melihatnya seceria ini. Dia membawa kabar bahagia. Ya, sangat bahagia untuknya dan pasti bahagia juga untukku.

“Ah jinjja? Chukkae eonni. Kau memang pantas mendapatkannya, aku turut bahagia. Dia pemuda tampan dan kau cantik, sangat serasi. Kalau begitu, kau akan mentraktirku dimana eoh? kkkk~”

“Pasti Suzyku, terserah kau saja hehe. Oh ya, aku pamit ya. Hari ini kencan pertamaku dengannya. Tapi sebelumnya aku ingin menanyakan suatu hal kepadamu” Jiyeon eonni menunujukkan wajah yang serius pasti dia sedang memikirkan kencannya.

“Kau tanyakan saja padaku, eonni”

“Aku sungguh tidak tahu apa yang disukai Myungsoo oppa, aku kan sudah lama tidak bertemu dengannya dan pasti seleranya mungkin berubah. Nah, pasti kau tahu semua tentangnya kan? Karena kau selalu ada disampingnya selama aku di Jepang.” Aku mengangguk menanggapi pernyataan dari Jiyeon eonni

“Myungsoo oppa menyukai warna apa? Aku bingung baju apa yang harus aku pakai nanti untuk kencan pertamaku dengannya hehe” lanjut Jiyeon eonni menanyakan hal tersebut

“Emm.. setauku dia menyukai warna biru. Seleranya dari dulu sama sekali tidak berubah menurutku.”

“Ah gomawo, Suzy~ah .. kau benar-benar seperti malaikat bagiku hehe. Aku pergi ya, doakan aku agar kencanku sukses hihi”

Apa benar aku sudah jadi malaikat untuknya? Bagaimana dengan pandangan Myungsoo oppa terhadapku? Apakah dia menganggapku seperti malaikat juga? Arggghhhh!!! Kenapa kali ini lebih sakit dibanding tadi, kenapa kabar dari Jiyeon eonni membuatku lebih sakit. Apa aku pantas dianggap malaikat jika aku sebenarnya sangat sakit mendengar kabar bagus bagi Jiyeon eonni. Ani, pasti ini rasa bahagiaku yang sudah begitu akut hingga menjalar hati.

Author POV

 

I am hurting so much like this
Do you even think of me?
Am I easy to you?

(Secret – Talk That)

Myungsoo merasa ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Dia tahu sejak awal ini sudah salah, kesalahan yang merugikan dirinya dan gadis yang ia cintai. Dia tidak bodoh seperti yoeja yang dicintainya itu, merasa dipermainkan dan dibohongi. Apa ini merupakan permainan monopoli, dan dia adalah suatu objek yang harus dijual jika semuanya sudah tidak memungkinkan?

Sudah sebulan Suzy menjauhkan diri dari Myungsoo, rupanya dia tidak bisa menahan rasa sakit yang mengrogotinya setiap melihat Myungsoo dan Jiyeon bersama. Suzy begitu tegar, tegar untuk merasakkan rasa sesaknya. Sebisa mungkin dia menjauhi Myungsoo tapi tetap menjadi pendengar baik bagi Jiyeon. Bukankah dia gadis yang begitu kuat?

“Suzy, aku perlu berbicara denganmu” suara berat itu terdengar oleh Suzy, membuat jantung gadis itu berdegup tidak semestinya membuatnya merasakan sesak yang sama selama sebulan ini.

“Tidak ada yang perlu kita bicarakan, kau sudah bisa menerima Jiyeon eonni kan? Aku sangat senang, oppa. Kau begitu membuatku bahagia.” Ujar Suzy mencoba menutupi kerapuhan hatinya dengan senyuman yang ia beri.

“Joengmal? Aku sama sekali tidak melihat rona kebahagiaan darimu. Maka dari itu aku ingin meluruskan segala kesalahan ini.”

“Kau sungguh tak bisa meramalkan perasaan seseorang dari wajah, oppa. Ah, yasudah aku segera pulang. Ada tugas yang ingin kuselesaikan.” Lagi-lagi Suzy berniat melarikan diri dari masalah hati yang ia hadapi.

“Tunggu, aku ingin mengobrol denganmu. Aku ingin menanyakan tentang Jiyeon padamu.” Myungsoo menahan lengan gadis cantik itu, sepertinya dia benar-benar membutuhkan gadis itu.

“Baiklah”

“Apa yang Jiyeon suka? Aku ingin memberikannya sesuatu, selama ini dia selalu memberikan banyak barang kepadaku. Aku rasa aku harus memberikan timbal balik padanya.” Jelas Myungsoo

“Dia suka banyak hal. Apapun yang kau beri pasti dia suka selama kau memberinya dengan tulus.”

“Aku menanyakan tentangnya bukan menanyakanmu, Suzy.” Timpal Myungsoo datar

“Tidak.. Aku kira dia begitu oppa. Aku tidak bisa memberikan hal spesifik yang dia suka. Dia sungguh menyukai banyak hal.” Jawab Suzy seakan menantang Myungsoo, dia terlihat begitu tersudutkan oleh ucapan Myungsoo

“Kau benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa sakitmu, Suzy! Apa itu begitu sakit sampai kau tidak bisa membuat wajahmu terlihat sedikit ceria? Jelaskan semuanya kepadaku!” Ujar Myungsoo tajam dengan memegang erat kedua lengan gadis dihadapannya dan menatap tepat ke kedua manik mata indah itu

“Oppa, apa yang kau lakukan? Ini akan menimbulkan kesalahpahaman.” Suzy menjawab dengan gugup sambil berusaha melepaskan kedua lengannya dan menghindari tatapan tajam dari Myungsoo

“Kesalahpahaman apa? Bukankah kau dalang dibalik semua kesalahpahaman ini.” Lirih Myungsoo

“Oppa, aku mohon lepaskan. Jika Jiyeon eonni melihat ini pasti dia kecewa.” Ucap gadis itu memohon

“Biarkan seperti ini. Biarkan aku merasakan juga rasa sakit yang kau rasakan, Suzy… Aku mohon untuk beberapa menit ini.” Myungsoo tiba-tiba melingkarkan lengan kokohnya ditubuh Suzy menahan segala penolakan yang Suzy berikan

Pada sore itu kampus sudah terlihat sepi menyisakan 2 sejoli yang sedang merasakan gemuruh perasaan yang berkecamuk diantara keduanya. Tapi ternyata bukan hanya kampus saja yang menjadi saksi dari kejadian itu. Ada seseorang yang melihat pemandangan yang tidak biasa ia saksikan selama ini.

Suzy POV

Sejak kejadian minggu lalu aku benar-benar tidak berani memberanikan diri untuk muncul dihadapan Myungsoo oppa. Setiap dia mencoba untuk menghampiriku aku langsung lari sejauh yang aku bisa hingga dia tak berhasil menemukanku.

I don’t need a man

I don’t need a man

Suara deringan handphoneku terdengar, aku langsung mengangkat panggilan sambil melihat LCD dan tertera nama Jiyeon eonni. Dia yang menelponku.

“Yoboseyo…”

“…”

“Eodi?”

“…”

“Ne, akan kuusahakan jika tugasku sudah selesai”

“…”

“Aishh eonnie, kau sungguh memaksaku. Baiklah aku akan datang!”

Hufth~

Kenapa ini terasa begitu sulit ketika aku berusaha menjauhkan diri dari namja itu. Jiyeon eonni memintaku untuk datang ke perayaan kelulusan Myungsoo oppa. 2 minggu lagi dia diwisuda dan hari ini dia mengadakan perayaan kecil-kecilan bersama teman-temannya karena kemarin dia baru saja lulus sidang.

“Hah baiklah, aku akan mencoba mengobrol dengan teman-temannya saja”

Aku bersiap-siap untuk berangkat menuju café tempat yang tadi Jiyeon eonni sebutkan untuk aku datangi.

Aku sudah sampai di café ini, apa aku terlalu cepat datang ya. Kenapa tidak ada mereka. Aku ambil handphoneku untuk menelpon Jiyeon eonni. Tapi ada tangan yang menyentuh pundakku sehingga aku membalikkan tubuhku.

‘Op…pa”

“Kukira kau tidak akan datang. Ayo, semuanya sudah menunggu diatas.” Ajak Myungsoo oppa kepadaku. Dia sungguh terlihat tampan dengan pakaian casual yang ia kenakan. Andai aku berhak untuk menatapnya lebih lama. Aishh aku sudah gila ~

“Suzy~ah !!!” Sapa Jiyeon eonni kepadaku. Disana sudah ada beberpa teman Myungsoo oppa yang tersenyum padaku, aku mengenal semuanya karena mereka merupakan sunbaeku di kampus dan dulu aku sering bermain dengan mereka juga.

“Annyeong semuanya”

“Annyeong Suzy… Wah kau ini sekarang kemana saja? Aku jarang melihatmu lagi.” Tanya salah satu namja yang kukenal dengan nama Dongwoo sunbae.

“Aku tidak kemana-mana kok, hanya kampus dan rumah saja. Akhir-akhir ini dosen-dosen rajin sekali memberikan tugas-tugas jadi mungkin aku jarang berkeliaran hehe.”

“Ah yasudah, kita pesan makanan dulu saja ya.” Ajak Myungsoo oppa sambil membuka-buka menu yang ada dihadapannya

Acara makan-makan pun berlangsung hingga semuanya terlihat kekenyangan

“Myungsoo oppa, orangtuaku sudah menanyakan tentang kelanjutan hubungan kita” Ujar Jiyeon eonni membuat tawaan kami karena bayolan dari Dongwoo oppa terhenti.

“Wah Jiyeon, sepertinya orang tuamu sudah tidak sabar untuk menimang cucu ya atau karena kamu yang sudah tidak sabar hahahahaha” tebak Sunggyu oppa yang memiliki pandangan jauh kedepan, mungkin karena umurnya yang lebih tua dibanding lainnya.

PLETAK!

“YA… Appo, Myungsoo kau benar-benar tidak sopan pada hyungmu yang tampan ini” Gelak tawa terdengar dari semuanya tapi tidak denganku. Aku juga ikut tertawa tapi seakan sakit ketika aku merasakannya di hati entah apa yang terjadi aku sungguh tak tega melihat kemesraan yang sejak tadi mereka tunjukkan. Kenapa aku sejahat ini Tuhan?

“Semuanya, aku ijin ke toilet dulu ya” ijinku pada mereka. Dengan segera aku menuju toilet berusaha untuk menahan buliran air mata yang terus memaksa memintaku untuk mengeluarkan mereka.

CEKLEK

Aku membuka pintu toilet tapi ada lengan yang menarikku dan membawaku sampai kini aku berada di luar café ini

“Tolong katakan kalau kau tidak menginginkan ini, Suzy!”

Aku mengadah kepalaku melihat siapa yang menarikku dan menanyakan hal tersebut walau aku sudah tau pasti dia yang melakukan ini tapi rasanya aku ingin berharap lebih agar lelaki yang sedang dihadapanku ini bukan Myungsoo oppa.

“Oppa, jebal lepaskan aku. Biarkan aku menjalani hidupku sendiri, biar hanya aku yang merasakan kesakitan ini. Aku sungguh tak apa dan  kau tak usah menggangguku lagi. Cukup kali ini saja. Aku mohon dengan sangat.” Ucapku terisak, aku juga tak menginginkan ini tapi ini kulakukan demi orang yang kusayang. Apa aku salah?

“Baiklah, aku tak bisa memaksamu lagi.”

“Lebih baik aku pulang saja oppa, aku takut mereka curiga kalau aku kembali dengan wajah seperti ini hehe” ucapku dengan senyuman agar dia tak terlalu mengkhawatirkanku

“Oke, tapi biar aku yang mengantarmu pulang untuk kali ini saja.”

“Ne, gomawo”

Selama perjalanan aku maupun Myungsoo oppa tidak mengatakan sepatah katapun hingga mobil yang mengantarku pulang ini telah sampai di depan rumahku.

“Oppa, aku turun. Gomawo untuk semuanya, aku doakan kau bisa bahagia dengannya. Jangan pernah memaksaku lagi.” Ketika aku hendak memegang gagang pintu mobil, lengannya menarikku

“Ini untuk salam perpisahan kita, Suzy~ah”

“Kumohon jangan lepaskan”

Myungsoo oppa terus mendekatkan wajahnya hingga 5cm di depan wajahku. Seketika aku terhipnotis oleh tatapannya, tiba-tiba aku memberanikan diri untuk merasakan keindahan ini. Aku memejamkan mataku dan tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang hangat, lembut, dan basah. Dia menciumku tepat di bibirku lembut tanpa nafsu apapun yang aku rasakan hanya ketulusan darinya.

“Em.. mh.. Suzy, maafkan aku. Kau turun saja, aku tak ingin melanjutkannya. Bibirmu tetap manis seperti dulu. Aku tak mau lelaki yang menciummu ini lelaki yang buruk. Lekaslah cari penggantiku yang lebih baik dariku.”

“Kau jangan mengkhawatirkanku lagi, aku pasti akan mencari lelaki yang baik.”

Aku turun dan hanya melihat mobil yang sudah melaju meninggalkanku begitu juga dengan pemiliknya yang mulai mencoba meninggalkanku.

 

Author POV

 

Myungsoo kenapa kau lama sekali ke toilet? Dan mana Suzy? Dari tadi juga ia tidak kembali dari toilet apa kau tidak bertemu dengannya tadi dibawah? Tanya Sungyeol kepada Myungsoo yang baru datang kembali setelah mengantar Suzy

“Ah iya, tadi aku tidak sempat bilang kepada kalian. Tadi aku melihat Suzy dengan wajah yang terlihat seperti tak enak badan maka aku mengantarnya pulang.” Jelas Myungsoo kepada teman-temanya. Terlihat seseorang yang berwajah tidak percaya karena dia jelas tahu apa yang dlihatnya tadi ketika Myungsoo berbicara dengan Suzy.

Suzy POV

 

HUAAAAAAAHHH I’M GOING CRAZY !!!!!!”

Tok tok tok

CEKLEK

“Suzy~ah … kau kenapa sayang?” ucap eommaku yang tiba-tiba membuka pintu kamarku

“Ah eomma, kau benar-benar mengagetkanku”

“YAK… eomma yang harusnya kaget, kau tiba-tiba saja berteriak. Jadi eomma kesini untuk melihat keadaanmu, ternyata kau tidak apa-apa ckckck~”

“Memangnya kenapa kalau aku berteriak? Bukankah eomma sudah terbiasa dengan kegilaanku ini eoh?”

“Aisshh kau ini, tetap saja eomma mengkhawatirkan putri kesayangan eomma ini apalagi akhir-akhir ini eomma selalu melihat kau selalu berwajah murung. Sebenarnya ada apa? Kau kan bisa bercerita pada eomma… ”

“Ah gwenchana eomma, aku hanya pusing dengan tugas-tugas kuliahku.”

“Jinjja? Baguslah kalau tidak ada masalah, oh iya eomma sebenarnya ingin membicarakan hal yang penting kepadamu.”

“Memangnya ada sesuatu yang penting, eomma?”

“Ne, kau tahu kan appamu itu dari dulu membangun usahanya di Paris? Dan sampai kini pun dia masih mengembangkan usahanya disana?”

“Ne, eomma.” Ucapku dengan anggukan

“Nah, appamu itu sudah mulai memasuki usia tuanya Suzy. Dia ingin kita menemaninya disana. Jadi eomma akan tinggal disana menemani appamu. Appamu juga ingin mengajakmu untuk tinggal disana tapi eomma tidak begitu yakin kalau kau ikut eomma untuk tinggal disana. Jadi eomma ingin menanyakan hal ini. Apa kau mau?”

“Pasti, eomma. Aku pasti ikut denganmu. Memangnya kapan kita berangkat kesana?”

‘Wah kau yakin Suzy? Kita berangkat minggu depan, baiklah kalau kau setuju. Eomma akan segera mengurus administrasimu untuk keberangkatan ke Paris.”

“Ne, aku sudah yakin eomma. Lagi pula tidak ada yang harus kukejar disini. Soal kuliahku, aku bisa melanjutkannya disana.”

‘Baiklah kalau begitu eomma akan menelpon appamu, pasti dia sangat senang mendengar hal ini.”

Akhirnya aku bisa menemukan cara untuk melupakan semua ini. Orangtuaku memang sungguh Daebak walaupun mereka tidak tahu masalahku tapi mereka seakan tahu itu dan memberikan solusi yang terbaik. Dan yang pasti aku tidak akan memberitahukan pada siapapun soal kepindahanku ini.

Myungsoo POV

 

You bring me down baby
But then you bring me up
Some things will never change
You’re all I need no moon no sun
I guess I’m missing you
I hope you feel it too

(2PM – Missing You)

Sudah seminggu aku benar-benar tidak melihat Suzy. Gadis itu sungguh membuatku gila, apa tidak ada sisi jahat dari gadis itu hingga dia tidak bisa membiarkanku dengan gadis lain? Dia benar-benar seperti malaikat dalam kehidupan Jiyeon, tapi dia menjadi iblis dalam kehidupanku karena dia menjerumuskanku pada kesalahan yang pasti.

“Oppa… “

Cissh dia lagi, bisakah aku berharap kalau gadis yang memanggilku itu adalah Bae Suzy?

“Ada apa?” ujarku datar

“Apa seminggu ini kau melihat Suzy? Kenapa aku tak pernah melihatnya ya dan dia tak pernah membalas pesan atau mengangkat teleponku. Dia benar-benar menyebalkan!”

Kau sebut dia menyebalkan? Kau yang begitu menyebalkan Jiyeon. Bahkan selama ini kau tidak pernah peduli dengan perasaannya.

“Aku juga tidak pernah melihatnya.”

“YAK OPPA!!! Kau ini kenapa? Kenapa dingin sekali padaku eoh?”

“Sudahlah Jiyeon, aku sedang tidak mood hari ini” ujarku dengan beranjak dari hadapannya

“Oppa, apa kau benar-benar tidak ingin mendengarkanku tentang hal ini?”

“Apa maksudmu? Apa yang kau bicarakan? Apa orangtuamu menanyakan kelanjutan hubungan kita lagi?”

“Aniyo, ini tentang Suzy.”

“Jinjja? Kau tahu kabarnya? Dia baik-baik saja kan? Apa dia sedang tidak dalam keadaan baik?”

“Ah iya sekarang aku sudah tau semuanya. Kau begitu mengkhawatirkannya oppa? Ini semakin memperjelaskan keadaanmu saat ini.”

“Maksudmu apa? Cepat beritahu aku tentangnya, Jiyeon!” Aku menatapnya tajam tak peduli dia curiga terhadapku apa tidak yang terpenting aku tahu kabarnya.

“Baiklah. Ternyata selama ini aku begitu jahat pada kalian. Dan Suzy benar-benar bodoh selama ini. Kenapa kau mencintai gadis bodoh sepertinya oppa? Dia bahkan tidak berbuat apa-apa ketika orang yang dicintainya direbut oleh orang lain. Hari ini dia akan pindah ke Paris. Jam 10 dia berangkat berarti satu jam lagi dia akan berangkat bersama eommanya dan akan tinggal disana.”

“APA KAU BILANG? KAU BOHONG KAN?”

“Ani, oppa. Ini benar kemarin aku menanyakan pada pihak akademik kampus karena akhir-akhir ini aku sempat melihat Suzy bolak-balik ke akademik. Lalu aku menanyakan ke bagian akademik dan dia sedang mengurusi kepindahannya ke Paris dan dia akan melanjutkan kuliahnya disana. Cepatlah kau hentikan gadis bodoh itu. Aku benar-benar minta maaf. Mianhae, oppa.”

“Tsk.. percuma saja jika aku kesana. Dia tidak akan mau menurutiku.”

“Aku akan menjelaskan semuanya. Aku tidak mau meneruskan kesalahan ini. Aku akan membantumu, oppa”

“Baiklah cepat antarkan aku ke airport.”

Aku dan Jiyeon langsung menuju Incheon untuk menghentikan Suzy.

“ARGHH!! KENAPA INI? Kenapa disaat seperti ini harus macet!”

Terjadi kemacetan karena kecelakaan di jalan yang menuju Incheon. Tinggal 10 menit lagi pesawat yang akan dinaikki Suzy akan berangkat dan aku masih berkutat dengan kemacetan ini.

“Oppa, aku tahu jalan pintas menuju Incheon. Kau putar balik saja dan nanti belok kea rah kiri.”

“Ah kau pintar Jiyeon! Kenapa aku tidak ingat bahwa ada jalan pintas”

“Mana kau ingat kalau otakmu dipenuhi Suzy mu itu” cibir Jiyeon

Aku dan Jiyeon segera turun dari mobil dan bergegas mencari Suzy tapi aku melihat pesawat yang baru lepas landas dan aku melihat jam tanganku. Ini tepat jam 1O. Eotthoke? Pasti itu pesawat Suzy!!!

Aku segera jatuh dengan lunglai di tengah keramaian Incheon airport

“Oppa kau kenapa? Ayo kita cari Suzy!!!”

“Ani, Jiyeon. Ini sudah telat”

“Oppa, mianhae. Joengmal mianhae~” ucap Jiyeon dengan air mata yang sudah membasahi pipinya

“It’s oke. Dia memang bukan takdirku . kajja kita kembali ke Seoul saja.”

Maaf kepada seluruh  penumpang dengan keberangkatan menuju Paris atas keterlambatan keberangkatan pesawat selama 1 jam. Kami mohon anda menunggunya, 40 menit lagi pesawat akan sampai.

“Oppa, kau dengar itu? Berarti Suzy belum berangkat oppa. Kajja kita cari Suzy lagi.” Ajak jiyeon menarik tanganku dan mengajakku berlari

Aku segera mencari gadisku itu, tak  peduli sudah berapa orang yang aku tabrak yang terpenting aku bertemu dengan gadis cantik itu.

Aku melihatnya dia sangat cantik dengan dress hitam berlengan yang ia pakai disertai mantel putihnya membuatnya tambah manis tapi berbanding terbalik dengan rona wajahnya yang terlihat muram.

“Suzy~ah …”

“Op.. pa? kau kenapa bisa?”

Aku tak peduli dengan pertanyaannya aku segera menarik tubuhnya mendekap tubuhnya dengan erat. Aku tak mau meninggalkannya lagi walaupun ia yang minta aku sungguh tak ingin menuruti kebodohannya lagi.

“Oppa, ada Jiyeon eonni. Kau sudah berjanji untuk membahagiankannya kan?”

“CUKUP SUZY!! AKU TAK MAU LAGI MENGIKUTI KEMAUANMU YANG BODOH ITU! AKU TAK PERDULI!”

“Suzy, kau kenapa begitu bodoh ? kenapa kau merelakan orang yang sungguh mencintaimu untukku? HAH!!! WAE?” cerocos Jiyeon segera menghampiri Suzy, dia betul-betul terlihat ingin memperbaiki kesalahannya.

Suzy POV

“Eonni, a…ku tidak mencin… tainya”

“YAK! Suzy~ya …. Kau jangan membohongi dirimu sendiri, kau lihat Myungsoo oppa! Dia akan sedih jika kau mengatakan itu. Jebal Suzy~ah, aku sungguh tak apa jika kau bersamanya bahkan aku sangat bahagia. Kau tahu, aku seperti nenek sihir yang jahat jika kau membiarkanku merebut Myungsoo oppa.”

Tes..tes..tes

Aku sudah membiarkan tetesan air mataku jatuh di pipiku, aku tidak tahu harus berbuat apa. Ini benar-benar keputusan yang amat sangat membingungkan buatku. Dikala kau ingin terus bersama dengan orang yang kau cintai tetapi kau juga ingin tetap bersama orang yang kau sayangi yaitu orangtuamu. Bukankah itu sebuah dilema? Dan ada seseorang yang kau sayangi juga mencintai orang yang kau cintai. Apakah aku harus menjadi seseorang yang egois?

“Suzy~ah … jebal, jangan pernah tinggalkan aku lagi. Tetaplah disisiku sampai kapanpun… aku mohon, Suzy ~”

Aigoo.. eothoke? Bahkan Myungsoo oppa memohon kepadaku dengan bertekuk lutut dihadapanku. Ku mohon siapapun yang bisa membawaku pergi, bawalah aku pergi dari kedilemaan ini. Tuhan, buat aku amnesia saja ..

“Suzy, kalau kau tidak ikut dengan eomma juga tidak apa-apa. Eomma kan pasti akan sering mengunjungimu disini. Kau lihat? Apa kau tega membiarkan orang yang kau cintai ini menangis dihadapanmu dan bertekuk lutut dihadapanmu? Eomma yakin, putri eomma ini tak akan tega kan?”

‘Jiyeon eonni, kau sungguh tak sakit kan? Kau tau kemarin-kemarin aku melihatmu dengan Myungsoo oppa saja, aku sungguh begitu sakit. Lalu bagaimana dengan ini?”

“YAK! PABOYA! Dan kau membiarkan ini semua! Suzy~ah .. kalau kau begitu sakit, kenapa kau malah terus merasakan rasa sakit itu? Aku sungguh tak apa, untunglah aku mengetahui ini semua sebelum aku mencintai Myungsoo oppa lebih dalam lagi.”

Pesawat menuju Paris akan segera berangkat, dimohon untuk para penumpang diharapkan untuk bersiap-siap

“Suzy, eomma pamit ne? dan kau Myungsoo, kau harus jaga putriku yang cantik ini ya? Hehehehe”

“YAK! Eomma, memangnya aku ingin membiarkanmu pergi sendiri apa?”

“SUZY!!!!” Teriak Jiyeon eonni

“Wae? Apa kalian tega membiarkan eommaku pergi sendiri eoh?”

“Ani, aku juga tidak tega jika ahjumma pergi sendiri maka dari itu aku sudah mempersiapkan semuanya agar aku bisa pergi dengan ahjumma. Ya itung-itung liburan buatku ke Paris hehe”

“Apa maksudmu, eonni?”

“Suzy~ah, kau tahu kan aku selalu menonton mellow drama? Nah sebelum ini berakhir dengan sad ending lebih baik aku mengubah alur cerita dalam kehidupanmu menjadi happy ending.”

“Jadi kau telah mempersiapkan semuanya, Jiyeon?”

“Ne, ahjumma? Cukup pintarkan aku? Tak seperti putri kesayanganmu yang babo itu? Hahahha”

“Ah ne, kau memang sangat cerdas. Kajja kita menuju pesawat.”

“Suzy, kau jangan nakal ne disini. Eomma pasti akan selalu menghubungimu dan Myungsoo, kau harus benar-benar menjaga mutiaraku ini”

“Ne, ommonim. Aku pasti akan segera menghadapmu untuk meminang putri cantikmu yang babo ini hahahaha.” Jawab Myungsoo oppa, cissh.. dia bahkan telah memanggil eommaku ommonim. Narsis sekali dia ckck~

Aku segera memeluk eommaku ini, aku tidak tahu bagaima hidupku nanti kalau dia tidak ada dalam keseharianku.

“Suzy ku, kau tidak usah menangis. Eomma akan ubah keputusan eomma. Eomma tak akan tinggal selamanya di Paris. Nanti eomma akan bicarakan lagi dengan appa mu. Makanya kau cepat menikah dengan Myungsoo, agar eomma cepat kembali ke Seoul.”

“Jinjja? Eomma .. jeongmal mianhae~ aku sungguh tak berguna untukmu, aku memang joengmal paboya”

“Nah. Bahkan kau lebih pabo jika kau ikut dengan eomma. Baiklah Suzy, kau jaga dirimu baik-baik nde? Jangan pernah berbuat kesalahan seperti ini lagi, Eomma menunggu pinangan darimu Myungsoo ckckck~”

“Ah nde, itu pasti ommonim. Kau percayakan saja Suzy padaku. Dia akan kupastikan dia selalu bahagia jika bersamaku.” Ujar Myungsoo oppa

“Oppa, kau sungguh narsis sekali eoh?”

“Ah sudah-sudah, eomma berangkat dulu bersama Jiyeon.”

Aku menatap kepergian eommaku dan Jiyeon eonni, aku sunguh tidak menyangka jika akhir dari cerita ini begitu indah.

“Suzy.. kajja kita menuju altar”

“YAK OPPA!!! KAU INGIN KUBUNUH EOH?”

-END-

Gomawo yang udah mau baca FF yang begitu suram ini hehe. Ini FF pertama yang berhasil aku selesaikan karena FF yang aku bikin lainnya selalu mentok di tengah-tengah. Mianhae kalau banyak thypo bertebaran. Jadi aku benar-benar butuh kritik dan saran dari kalian semua. *bow

Warning : Don’t plagiat and don’t be silent reader !!!

FF ini sebelumnya udah aku post di salah satu fanpage di facebook, jadi aku bukan meng-copy ya. ini murni hasil karyaku.

 

41 responses to “(FF Oneshoot) A Beautiful Illness

  1. yey, d’kira bakal sad ending bnrean, good thor hpy end..
    Nice ff, lain x bkin myungzy gy yh 🙂

  2. Ceritanya bagus si.. Tapi myungsoo gk sama jiyeon (⌣́_⌣̀)
    Padahal kan myungsoo sm jiyeon ud cocok bgt.. ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮
    Lanjutkan saja deh (y)

  3. fiuh~~ untung happy ending.. ud mikir bakal sad ending nanti..
    syukurlah berkahir happy ending untuk myungzy..
    di tunggu ff lainnya.. hwaiting~~

  4. Jiyeon ;_; entah kenapa aku kasihan sama onnie yang satu ini, selalu dijadikan orang ketiga di setiap ff MyungZy –selain Krystal, padahal kan Jiyeon Krystal itu sahabatnya Suzy ._. *malah ngelantur*
    Bagus kok onnie, aku suka hehe
    keep writing!

    • sebenernya ga tega juga sih tapi kan Jiyeonnya dibuat baik disitu. lain kali naeun aja kali ye yg jadi orang ketiga hahahaha.
      gomawo udah coment lagi *bow

  5. Wow cerita cinta yang begitu dramatis penuh pengorbanan & rasa sakit tpi akhirnya Kebahagiaan itu muncul 🙂 Bersatu Myungzy ❤ wkwk

    Next new ff ya thor 🙂 Hwaiting
    *ting
    #kedipmatakeauthor 😉

  6. Hihi syukurlah happy ending *ngelapkeringat-_- ahh suzy kenapa kau rela memberikan Myungsoo kepada Jiyeon? Dari pada buat jiyeon lebih baik Myung nya untuk saya *plak:D wow kern thor!

  7. awalx dr judul aq ngira bkl sad ending… tp ternyata tetep myungzy couple…. ^^

    dtunggu ff myungzy oneshot laenx…. tp kudu happy ending ya thor… #mksa dikit ^o^

  8. sedih memang hrus melepaskan orang yng kita cintai untuk orang yang kita sayangi,,,
    tp malah membuat semua tersakiti,,
    tp akhirnya myungsoo mengejar suzy,
    happy ending ^^

  9. Suka..suka… Apalagi berakhir happy ending… Hai thor salam kenal… Aku pembaca baru di ff mu ini… Dan aku suka baca ff myungzy…

  10. aku rada bingung si tapi bagus kok ff nya
    untungnya happy ending 🙂
    ditunggu ff suzy lainnya ^^

  11. kirain bakal sad terus sampai ending author kkk~ tapi untung aja jadi happy ending! 😀
    suzy nya sok-sok’an jadi yeoja tegar tapi dibalik itu dia bener-bener rapuh! pabo pulak -.- myungsoo nya juga, ngatai suzy pabo mulu. padahal dianya juga pabo! bisa-bisanya nurutin kemauan bodoh suzy! wkwk~ tapi untung jiyeon menyelamatkan semuanya 😀
    nice author, nan joha ^^

  12. annyeong eonni q new readers d web ini salam knal
    eonni q mau ijin baca semia ff km n maaf br bs comment sekarang soalnya sinyalnya lelet bgt
    ahhh akhirnya happy ending q kirain bakalan sad ending nan joah~~~~~
    eonni fighting!!!!!!!!!

  13. Undeniably believe that which you said. Your favorite justification seemed to be on the web the simplest thing to be aware of.

    I say to you, I definitely get irked while people consider worries that they
    just do not know about. You managed to hit the nail upon the top and also defined
    out the whole thing without having side-effects , people can take a
    signal. Will likely be back to get more. Thanks

  14. Hi there, i read your blog from time to time and i own a similar one
    and i was just wondering if you get a lot of spam feedback?
    If so how do you reduce it, any plugin or anything you can suggest?
    I get so much lately it’s driving me crazy so any
    assistance is very much appreciated.

  15. If your mortgage is in beneficial standing along with a one time
    amount of cash that may be paid into the loan, you are in a good situation to ask for home
    loan business all or portion of the interest To help avail these kind of advances you
    shouldn’t have for a lender to go through very long procedures as the
    finances are distributed around the people without the requirements with faxing records or collateral or
    appraisals of creditworthiness? Colleges that don’t receive national financial aid frequently lack something is very
    important, which something can be accreditation.

Leave a reply to DianLingLung Cancel reply