Our Past

Our Past|| Author: Hannayunisty||Cast(s): Bae Suzy, Kim Myungsoo|| Length: Oneshoot| Genre: Sad, Hurt || Rating: PG-13

BSUCA81CcAA8kGY

“Bagaimana jika dirimu menyukai seseorang dengan sifat yang sama persis dengan dirimu sendiri? Sama-sama selalu mengharapkan masa lalu, dirimu yang menyukainya sebagai masa lalumu dan dia yang juga selalu menyukai masa lalunya.”

 

Aku tetap menatapnya seperti ini, memandangnya dari kejauhan dimana ia tak mungkin bisa melihatku yang tak akan pernah dianggapnya. Aku selalu melihatnya tersenyum dari sudut kesendirianku ini, senyumannya benar-benar membuatku merasa tenang dan nyaman. Tidak hanya untuk hari ini aku terus memandangnya, satu tahun? Ani, dua tahun? Jelas tidak, sudah tiga tahun aku bertahan menjadi diriku yang mengaguminya. Bodoh? Apa memiliki perasaan itu dikatakan bodoh? Apa memendam perasaan selama bertahun-tahun adalah hal yang tolol? Hanya orang yang tak memiliki perasaan yang bisa mengataiku bodoh. Namun, aku cukup senang karena selama ini Tuhan selalu mempertemukanku dengannya setiap hari.

 

“Kau masih menyukainya?” Tanya sahabatku-Jiyoung

“Apa begitu terlihat?”

“Aku sahabatmu, sangat kejam jika aku tak memperhatikanmu”

Aku hanya tersenyum mendengar jawabannya, setidaknya hanya Jiyoung yang sangat mengerti perasaan konyolku ini. Bae Suzy, itulah namaku, salah satu mahasiswa di sebuah universitas yang cukup dikatakan sebagai universitas terfavorit di kota Seoul. Ini tahun ke-empatku di kampus ini, aku dan jiyoung adalah mahasiswa tingkat akhir yang pastinya sedang disibukkan dengan beberapa tugas yang harus diselesaikan agar aku bisa segera mendapatkan gelar sarjana. Inilah zona amanku, zona dimana aku bisa melihatnya dari kejauhan, rasanya begitu menyenangkan bahkan inilah waktu yang selalu kutunggu-tunggu. Dia teman sekelasku, lelaki itu sudah pasti tipe idealku, berparas tampan dan bersikap baik kepada semua orang. Bukankah itu kriteria yang pasti diinginkan dari setiap wanita?

“Yaa… Bae Suzy… kau tidak memperhatikanku?”

Pantas saja Jiyoung selalu memarahiku, aku selalu saja mendahulukan urusannya dibanding sahabatku ini.

“Mian, kau tahu kan aku…” ucapanku terpotong karena Jiyoung sudah mengangguk-anggukan kepalanya tanda bahwa ia sudah hafal betul kebiasaanku.

“Cha, sekarang kau harus mengajariku tentang ini ne? aku masih tak mengerti dengan ikatan kimia yang terjadi antara aniline dan ini” Tanya Jiyoung sambil menunjukkan tulisan dan gambar yang ada di dalam buku catatannya.

Sekarang kami memang berada di dalam sebuah perpustakaan. Tempat ini merupakan tempat favoritku, karena dialah yang membuatku rajin mendatangi tempat yang dikenal sangat membosankan ini.

Aku langsung menjelaskan apa yang tak dimengerti oleh jiyoung, sambil sesekali aku melirik kearahnya. Lagi-lagi lelaki itu yang menjadi tujuanku, aku juga tak tahu kenapa aku bisa seperti ini, aku tak bisa mengendalikan perasaanku sendiri.

“Oh begitu, aku kira ikatan silang ini terjadi karena adanya gugus ini” Ujar Jiyoung yang akhirnya mengerti dengan materi yang tak dimengertinya.

“Cha, kajja kita ke kantin. Aku sudah sangat lapar karena nutrisi di tubuhku sudah terkuras habis dengan materi ini” lanjutnya yang langsung berdiri dan menarik lenganku.

“Chankaman, ada buku yang harus aku cari. Kalau kau sudah sangat lapar kau duluan saja” ucapku yang menolak ajakannya

“Aku tahu apa yang ada dipikiranmu tapi tolonglah untuk tidak berbohong kepadaku, namja itu kan yang membuatmu menolak ajakanku?”

“Jiyoung-ah, jebal… kau juga pasti mengerti kan? mianhae, nanti aku akan menyusulmu”

“Aniyo, ini sudah keterlaluan.” Jiyoung menarikku dengan keras dan membuatku benar-benar tak bisa menolaknya.

Disaat aku dan Jiyoung akan mengambil kartu perpustakaan aku menoleh padanya dan ternyata dia tersenyum kepadaku.

“Suzy, Jiyoung… kalian sudah ingin keluar?” Tanyanya

“Ne, kami duluan ya…” jawabku dengan ramah, aku bisa melihatnya lagi-lagi tersenyum.

——

Kim Myungsoo, namja yang selama ini aku sukai. Dia masa laluku namun aku selalu ingin menjadikannya masa depanku. Dulu myungsoo selalu bersikap ramah kepadaku dan sampai saat ini pun pun bersikap sama namun ada sedikit perbedaan dari sikapnya setelah dia mengetahui tentang sesuatu yang membuatnya menjadi seperti ini.

Flashback

“Suzy-ah kau duduk di depan ne dengan Myungsoo. Biar kami yang duduk di belakang” Ucap Sulli yang sewaktu itu berada di samping mobil yang akan kami naikki.

Liburan semester tiga pada musim semi ini membuat kami merasakan kesenangan yang tak terkira, mengingat status kami yang baru menjadi mahasiswa tingkat dua  dan pada akhirnya kami bisa merasakan liburan yang menyenangkan juga. Aku, Myungsoo, Jiyoung, Sulli, Kai dan Jinyoung akan mengunjungi tempat wisata yang terkenal dengan keindahan alamnya. Kami memang tak begitu dekat tapi lama-kelamaan kami berteman dekat sampai akhirnya kami berencana untuk merefreshkan otak kami. Aku yang menyukai Myungsoo pun langsung menyetujui usul Sulli yang memang tahu bahwa aku menyukai namja itu.

Dari pagi sampai sore, kami menghabisi waktu bersama di tempat yang luas itu. Aku benar-benar menyukai hari ini, aku berterima kasih pada Sulli karena telah membiarkanku menjadi lebih dekat dengan Myungsoo.

“Myungsoo, bagaimana hubunganmu dengan Naeun? Kudengar kalian putus…” Ucap Kai yang membuatku merasa tak nyaman

 

“Ya begitulah, sepertinya dia sudah bosan denganku” jawab Myungsoo dengan wajah yang terlihat murung

 

Sulli yang menyadari raut wajahku langsung mengganti topic pembicaraan kami. Sulli memang pintar mengetahui mood seseorang, tak salah jika dia disukai banyak namja karena dia selalu mengerti perasaan orang lain.

 

Akhirnya kami pulang sampai akhirnya aku sampai di rumah dengan perasaan yang senang. Aku memang tahu kalau Myungsoo dan yoejachingunya itu sudah putus, tapi aku masih belum tahu pasti dengan kebenarannya. Naeun dan Myungsoo menjalin hubungan semenjak kami memulai kuliah di semester dua. Aku yang pada saat itu baru menyukai Myungsoo langsung merasa kecewa tapi aku yakin kalau Naeun bukanlah yoeja yang tepat untuk Myungsoo.

 

Aku dengar suara ponselku yang menandakan ada pesan masuk lalu aku membuka pesan tersebut yang ternyata berasal dari Sulli.

From: Sulli Choi

“Suzy-ah… Myungsoo tahu perasaanmu! Tadi dia memaksaku untuk menjawab pertanyaannya… Mianhae TT  

 

Kenapa bisa seperti ini?apa aku masih berani untuk berhadapan dengannya nanti?

Besoknya aku langsung bertanya kepada Sulli tentang bagaimana bisa dia mengetahui perasaanku. Sulli bilang kalau setelah myungsoo mengantarkannya, myungsoo tiba-tiba bertanya tentang siapa namja yang aku sukai dan dia terus saja memaksa Sulli dan pada akhirnya Sulli menjawab hal yang sebenarnya.

Flashback end

 

Semenjak dia tahu bahwa aku menyukainya dia langsung bersikap tak seperti biasanya, atmosfer yang aku rasakan begitu canggung hingga sampai saat ini, entah hanya perasaanku saja atau memang sikapnya yang sedikit menjaga jarak dariku. Setelah putus dari Naeun, dia pun mendapatkan yoejachingu baru namun hubungannya tak bertahan lama dan sampai saat ini dia tidak menjalin hubungan dengan siapapun.

Fokus dengan kuliah, itulah yang aku dengar dari teman-teman dekatnya. Ia tak mau memiliki yoejachingu sampai ia lulus kuliah, ia ingin focus dengan satu titik. Yang aku tahu ia memang sangat berambisi dengan hal yang ingin ia capai, dia tak begitu cerdas tapi dia sangat rajin sampai akhirnya ia selalu mendapatkan IP yang besar.

Apa sudah saatnya aku menyerah dengan perasaanku ini? apa aku tak bisa berharap hal yang lebih? Berharap bahwa selama ini ia menungguku…

Ingin rasanya aku melupakan perasaan yang semakin lama membuatku bersikap seperti orang yang tolol tapi pada akhirnya aku selalu terjebak di dalam masa laluku. Aku sempat menyukai namja lain ketika kudengar myungsoo memiliki yoeja pengganti naeun namun namja yang kusukai tak bisa menandingi pesona Myungsoo dihatiku. Sudah kubilang kan, aku selalu mencoba untuk menghilangkan perasaan ini tapi nyatanya usahaku selalu tak berhasil sampai akhirnya aku selalu berharap jika Myungsoo memang ditakdirkan untukku.

Saat ini aku berada di kantin bersama Jiyoung, kudengar beberapa orang disamping mejaku menyebut-nyebut nama Myungsoo sehingga membuatku tak sengaja menguping pembicaraan mereka.

“kemarin aku lihat Myungsoo bersama Naeun, tampaknya mereka sedang dalam pembicaraan yang serius”

“Jinjja? Apa mungkin mereka akan kembali bersama lagi?”

“Molla, tapi menurutku Myungsoo masih mencintai Naeun”

Aku langsung berdiri meninggalkan kantin setelah mendengarkan pembicaan mereka, aku tak mau mendengar kelanjutan pembicaraan mereka. Aku menyuruh Jiyoung tak usah mengikutiku, sepertinya dia juga mendengar pembicaraan orang-orang yang ada di sebelah kami.

——

Sudah seminggu semenjak aku dengar pembicaraan tentang Myungsoo sewaktu dikantin dan itu malah membuatku semakin terpuruk. Jiyoung hanya bisa menyadarkanku kalau sudah semestinya aku berhenti mencintainya, berhenti untuk mengaharapkan sesuatu yang tak akan pernah terjadi. Aku bisa saja melakukan semua yang Jiyoung katakan, tapi apa bisa? Apa bisa aku mengendalikan perasaanku? Aku yang memiliki hati ini tapi aku tak bisa menghentikan segala yang selalu hatiku rasakan.

Kini saatnya aku mengatakan sebenarnya kepada Myungsoo, mungkin dia hanya tahu kalau aku menyukainya dulu tapi ia belum tahu yang sebenarnya. Sesuatu yang pasti akan membuatnya tak percaya. Aku akan mengatakan semuanya, mengatakan kalau selama ini aku masih mengharapkannya dan masih mencintainya.

Ini kuliah jam terakhirku untuk hari ini dan lagi-lagi dosen selalu memberikan beban kepada para mahasiswanya. Apalagi kalau bukan memberikan tugas yang cukup membuat kami menjadi sibuk. Kulihat Myungsoo sedang berbincang-bincang dengan salah satu teman sekelas kami, aku selalu ingin tahu apa yang dikatakannya oleh karena itu aku tak memperhatikan apa yang dikatakan dosen.

“Aku sepertinya sudah memantapkan hatiku” Ujar Myungsoo membuat Kai menyerngitkan dahinya

“Maksudmu apa? Nanti saja berbicaranya, aku sedang focus dengan penjelasan di depan” Ucap Kai yang menolak diajak berbicara

“Oke, sekian untuk hari ini. jangan lupa minggu depan tugasnya dikumpulkan. Selamat sore semuanya” Pria paruh baya langsung meninggalkan kelasku, dan aku tak akan pulang sebelum mengetahui apa yang dimaksud Myungsoo

“Suzy-ah … kajja kita pulang” ajak Jiyoun yang sudah membereskan peralatan tulisnya

“Kau duluan saja, aku ada perlu sebentar”

“Kau yakin? Yasudah kalau begitu” Ucap Jiyoung yang kemudian melesat pergi

Aku lihat Kai dan Myungsoo masih betah di tempat duduk mereka, aku yakin mereka meneruskan pembicaraan yang tadi kudengar. Tapi teman-teman yang lain sudah pergi dari kelas ini dan yang tersisa hanya kami bertiga, aku yang berada di belakang mereka hanya berpikir bagaimana alasan agar aku tetap berada di kelas ini.

“Suzy, kau belum pulang?” Tanya Kai yang sadar akan kehadiranku yang masih berada di dalam kelas

“Ne, aku ingin meminta softcopy materi yang tadi dosen berikan. Kau punya kan?” Tanyaku yang menurutku bisa membuatku masih berada disini

“Aku belum punya, mungkin Myungsoo punya” Ucapnya sambil mengarahkan kepalanya kepada Myungsoo

“Oh itu… ne, aku sudah punya. Bagaimana kalau nanti aku mengirimmu lewat email saja? Sepertinya hari sudah akan gelap lebih baik kau pulang sekarang” Ujar Myungsoo yang disetujui oleh Kai.

Dia membuatku terus berharap bukan? dia selalu memberikan perhatian kepadaku walaupun dia bersikap canggung tapi aku selalu merasakan rasa perhatiannya. Inilah yang selalu membuatku tak bisa menyerah.

“Bagaimana kau yang mengantarkan Suzy?” Saran Kai kepada Myungsoo

Kulihat Myungsoo sedikit kikuk dengan saran yang diberikan Kai tapi setelah itu dia menganggukan kepalanya.

Sekarang aku berada di dalam mobil bersama Myungsoo, selama perjalanan aku belum memberanikan diri untuk mengajaknya berbicara, begitu juga Myungsoo yang juga focus dengan jalanan yang saat ini sedang diguyur air hujan.

“Suzy-ah, jika sudah lulus kuliah kau akan kerja atau bagaimana?” aku menoleh padanya yang bertanya padaku, matanya masih focus kedepan.

“Entahlah, aku masih belum tahu yang pasti aku ingin menambah pengalaman terlebih dahulu maka dari itu aku harus mengaplikasikan bidang yang selama ini ku pelajari. Bagaimana denganmu?”

“Sepertinya aku ingin melanjutkan kuliahku, bukankah seorang namja harus memiliki tingkat pendidikan dari yoeja yang ia sukai?”

“Ne?”

“Ah sudah lupakan saja. Intinya aku ingin melanjutkan kuliah hingga ke jenjang berikutnya sambil bekerja”

“Oh begitu, semoga kau sukses ya”

“Ne, chenoma… Suzy-ah, sepertinya kita sudah jarang untuk bermain bersama ya? Dulu kan kita sering bermain kemana saja haha. Aku jadi kangen masa-masa itu, tak terasa kini kita sudah di penghujung kuliah”

“Bukan waktunya lagi untuk menghabiskan waktu dengan sia-sia, kini kita harus benar-benar focus bukan?”

“Ne, jika kau sudah sukses jangan pernah lupa padaku dan jika kau nanti menikah kau harus undang aku ne?”

“Tentu kau juga harus begitu, Myungsoo”

Akhirnya kami sampai di depan rumah ku, Myungsoo berniat untuk berteduh sementara di rumahku karena memang hujan yang turun sangat berat sehingga aku memaksanya untuk menunggu sampai hujannya mereda.

“Eomma-mu kemana? Sepertinya rumah mu tak ada orang” Ujar Myungsoo yang sudah duduk di sofa ruang tamuku

“Uri eomma dan appa sedang pergi ke Gwangju, aku ditinggal mereka sendiri huh” aku memberikan Myungsoo secangkir the untuk menghangatkan suasana yang memang cukup dingin

“Gomawo” Ujarnya sambil tersenyum

Apa ini saatnya aku mengatakan perasaanku selama ini? tak peduli bagaimana reaksinya, aku memang harus mengatakan yang sebenarnya.

Aku lihat Myungsoo sedang mengangkat telponnya, sayup-sayup kudengar ia menyebut nama Naeun. Lagi-lagi Naeun, seistimewakah dia sampai Myungsoo masih mencintai gadis itu?

“Aku sedang di luar, aku terjebak hujan jadi sementara berteduh di rumah teman. Kau tidak marah kan?”

“…”

“Besok pasti kita bertemu, akan aku tunjukkan sesuatu padamu”

“Dari siapa?” Ucapku basa-basi

“Naeun”

“Apa kau kembali berkencan dengannya?”

“Aku inginnya begitu tapi dia sudah dimiliki namja lain, sepertinya aku harus bersabar. Bagaimana denganmu? Kudengar kau dekat dengan sunbae kita”

“Sunbae? Nugu? Aku tak peduli tentang itu, namja yang kucintai mencintai masa lalunya jadi aku tak mungkin bisa memilikinya.” Ucapku sedikit menyunggingkan bibirku

“Emm.. dulu.. apa benar kau menyukaiku?” Tanyanya ragu. Ternyata dia yang terlebih dulu mencoba membuka rahasiaku ini.

“Oh itu, pasti kau mendengar itu dari Sulli ne? sampai sekarang pun aku menyukaimu” Jawbaku sesantai mungkin

“Jadi namja yang kau maksud itu adalah aku?” bisa kulihat raut wajahnya yang sedikit tak enak, sudah kuduga pasti dia begitu. Ini sudah terlanjur, aku harus bilang kepadanya.

“Ne, kau tenang saja aku tak akan mengganggumu walaupun aku menyukaimu. Aku senang bisa bertemu denganmu setiap hari, itu saja sudah cukup untukku. Sekarang aku tahu kalau kau masih mencintai Naeun dan mungkin ini saatnya aku mencoba lagi untuk melupakan perasaan ini.”

Kenapa sesakit ini? bukankah ini malah membuatku merasa tenang karena sudah mengatakan semuanya…

“Suzy-ah… mian, aku tak tahu kalau perasaanmu sedalam ini kepadaku, mungkin seperti itu pula perasaanku kepada Naeun. Kau pasti mengerti apa yang kurasakan”

Kenapa kau harus sejujur itu? Aku mengetahui kau masih mencintai Naeun saja aku sudah merasakan sakitnya separah ini.. dan dirimu malah menambahkan bahwa kau mencintainya seperti aku mencintaimu, apa benar seperti itu? Lalu bagaimana dengan gadis itu? Apa dia juga mencintaimu? Mencintaimu dengan kapasitas yang sama besarnya seperti aku mencintaimu, seperti kau mencintainya?

Tes.. tes.. sial! Kenapa air mataku terus memaksaku untuk mengeluarkannya hah? Aku langsung menyeka air mataku, aku tak mau membuatnya merasa bersalah. Dalam keadaan seperti ini pun aku masih memikirkannya… aku rasa cintaku padamu itu lebih besar dibanding rasa cintamu padanya…

“Aku mohon kau melupakanku walau mungkin rasanya cukup sulit tapi aku percaya bahwa banyak namja yang lebih baik dariku yang mencintaimu dengan tulus. Semoga kau bisa bahagia tanpa harus mencintaiku, mianhae.. joengmal mianhae”

“Arasseo, aku tahu kalau aku memang harus seperti itu. Terimakasih untuk sarannya, aku harap Naeun juga mencintaimu. Setidaknya kau tidak harus merasakan rasanya sakit yang aku rasakan”

“Emmm, kurasa hujannya sudah reda.. aku pulang ya.. maaf untuk semuanya”

Kulihat punggungnya yang semakin lama semakin menjauh, dunia ini terlalu kejam untuk orang sepertiku dan seperti Myungsoo. Aku yang masih terbebani dengan masa laluku yang semu, semu karena nyatanya aku mengkhayalkan sesuatu yang tak dapat kucapai, yang hanya bisa kurasakan di dalam mimpiku dan itu hanya cukup untuk menjadi angan-anganku saja. Setidaknya Myungsoo masih lebih beruntung dariku, masa lalunya nyata, ia pernah bahagia dengan masa lalunya, pernah merasakan betapa indahnya cinta yang diberikan oleh masa lalunya.

-Fin-

FF nya aneh ya? kerasa ga feelnya? anyway, ini based from true story loh hehe…. jangan lupa di coment ya chingudeul ^^ ~ maaf aku belum bisa lanjutin a person like me nya, hampir semua mata kuliah ada tugasnya jadi aku belum bisa menyempatkan waktu buat nulis. gomawo buat yang selama ini udah coment dan buat siders, tobat yeee …….

44 responses to “Our Past

  1. Aku banget thoor, wkwk
    Issh, apa Myungsoo bener-bener ngga ada rasa buat Suzy? Jahat banget, apa arti perhatiannya coba! Errrwhh

  2. suji gabisa moveon dr myung 😦
    Knp ga ad yg gntiin myung gtu thor? Kasian suzy~–v
    Bgus thor, fighting buat next2 ff-nya 😉

  3. kokkk myungsoo?-___- aisshhhh myungsoo jahat ih, tega bikin suzy jleb say kaya gitu.
    thor, daebakk! ini feelnya dapet pake banget dan saya sendiri jadi kebawa suasana bacanya rada2 mirip sama real saya eh,wkwkwk. keep up thor 😉

  4. Wahhh knapa aku sedih bgt.
    Emang sakit bgt mendem perasaan sendiri apalg orang yg d suka ama kita g tahu.

    Berasa bgt feel y,, ikut dlm ksdhan breng suzy.

  5. kirainn myungzyyy -_- gag tau nya myungeun :< :< . kesell bacaanyaa thor . terlalu menyayat hatiii/apa

  6. nangis boleh? huhu~
    bener-bener nyesek banget, suwer deh.
    tapi ya mau gimana lagi, yang namanya perasaan ngga bisa dipaksa-paksain. nggak ada yang sia-sia kok buat perjuangan dan pengorbanan suzy, dari sini dia bisa belajar banyak hal. eciyeh~
    diambil dari true story, wah semoga yang punya pengalaman ini suatu saat nanti dapet kisah yang lebih manis yaa~
    suka sama ceritanya, walaupun sedih. 😥

  7. Dasar Myung jeongmal nappeun geuregu baboya! Masa dia nolak Suzy, yeoja yg cantik, baik, pinter dan udh trbukti stia dmi naeun yg jelas dah mmpermainkannya?
    Thor ada niat bikin ff stelah Suzy lu2s kuliah, dpt namja yg super lbh baik dri Myung, Suzy d tunangkan dngan namja tsb, ktmu Myung lagi, biar Suzy sdikit show off ama geu namja! Dan d situ Myung mrasa sangt mnyesal menyia2kan Suzy, biar impas!!! Nyesek lho Thor! D PHP in Suzyny stlah skian taun, eh Myung mlah dngan entngny ngomng kalo Suzy hrus mlupakannya! Ish!
    Ga mask akal dngan jaln pkiran Myung yg udah trkontaminasi dan kna radiasi so2k naeun, yeoja super duper ga pnting gtu!!!

  8. myung pabbooo .. blm tentuu naeunnn sukanyaa melebihii suzyy..
    myung pabbo blm yentuu sy dpt yg lebihhh tulus lagiii …
    aigooo …
    suzy figtiing nee….

Leave a comment